LAPORAN PEMBUATAN MAYONAISE

Cara pembuatan Mayonaise dengan mudah dan hasil yang bagus.

LAPORAN PEREAKSI PEMBATAS

Pereaksi Pembatas Kimia

Jumat, 08 Desember 2017

LAPORAN PEREAKSI PEMBATAS




LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM
AZAS TEKNIK KIMIA

        I.                        PERCOBAAN
Pereaksi Pembatas

      II.                        TUJUAN
a.      Menentukan pereaksi pembatas dan pereaksi berlebih.
b.      Menentukan hasil reaksi berewujud gas

    III.                        DASAR TEORI
Reaksi kimia biasanya antara dua campuran zat, bukannya antar dua zat murni. Suatu bentuk yang paling lazim dan campuran adalah larutan reaksi kimia tlah mempengaruhi kehidupan kita. Di alam sebagian besar reaksi berlangsung dalam larutan air. Sebagai contoh cairan tubuh kita, tumbuhan maupun hewan, merupak larutan dari berbagai jenis zat.
Adapun contoh di kehidupan kita sehari-hari yang menggunakan reaksi kimia seperti, makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah dicerna diubah menjadi tenaga tubuh. Nitrogen dan hydrogen bergabung membentuk ammonia yang digunakan sebagai pupuk. Bahan bakar dan plastik dihasilkan oleh minyak bumi, pati tanaman dalam daun disintesis dan  dan O oleh pengaruh sinar matahari. Pelajaran yang berkaitan dengan reaksi kimia lazim dikenal sebagi “stokiometri”. Stokiometri adalah bagian ilmu kimia yang mempelajar hubungan kunatitatif antara zat yang berkaitan dalam reaksi kimia.
Bila senyawa dicampur untuk bereaksi maka sering tercampur secara kuantitatif stokiometri, artinya semua reaktan habis pada saat yang sama. Namun demikian terdapat suatu reaksi dimana salah satu reaktan habis, sedangkan yang lain masih tersisa. Reaktan yang habis disebut pereaksi pembatas. Dalam setiap persoalan stokiometri, perlu untuk menentukan reaktan yang mana yang terbatas untuk mengetahui jumlah produk yang dihasilkan. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan.  Diharapkan kita mengerti tentang pereaksi pembatas dan pereaksi sisa.
    IV.                        ALAT DAN BAHAN
a.      ALAT
1.      Gelas Ukur 250 ml
2.      Corong
3.      Baskom
4.      Statif dan Klem
5.      Termometer
b.      BAHAN
1.      Aquades
2.      Pita Magnesium
3.      HCL Pekat
      V.                        CARA KERJA
1.      Disusun peralatan sesuai gambar dalam keadaan sudah terisi air.
2.      Ditimbang 0,2 gram pita magnesium dan diletakkan dibawah corong yang terbalik.
3.      Diambil 3 ml asam klorida pekat (37% dengan massa jenis 1,19 Kg/L) dan dituangkan dalam baskom, amati timbulnya gas yang mendesak larutan dalam gelas ukur.
4.      Dicatat suhu gas dan volume gas setelah reaksi berhenti.
5.      Dihitung mol Hg, mol HCL, mol kelebihan pereaksi, massa H₂, dan massa MgCl₂ yang terbentuk

    VI.                        DATA HASIL

No
Yang Diukur
Keterangan
1
Suhu
290C
2
Volume gas
185,92 ml
3
Massa Mg
0,2003
4
Kondisi Mg
Lebur (habis)

  VII.                        PEMBAHASAN
Mg + 2HCl                                     MgCl2 + H2
1    :   2                 :           1          :   1
Mol Mg = m                                 Mol H2 = m
                  Mr                                               Mr
              = 0, 2003                                     = 0,2003
                     24                                                24
              = 0,0083 mol                               = 0,0083 mol


Volume H2 = 0,0083 mol * 22,4 L
                    = 0,18592 L
                    =185,92 ml ( pada STP )

Memperkirakan volume H2 yang terbentuk:
P = 740 mm Hg                 0,97368
T = 290C = 29 + 273 = 302 K
n = dari reaksi 0,0083 mol
R = 0,082   L.atm
                  Mol.K
P.V = n.R.T
   V = n.R.T
             P
       = 0,0083 . 0,082 . 302
                  0,97368
       = 0,21109 L
       = 211,09 ml

Dari data hasil diatas dapat dibahas bahwa pereaksi pembatas adalah zat (pereaksi) yang membatasi jumlah produk yang dihasilkan pada suatu reaksi.  Dikatakan membatasi jumlah produk yang dihasilkan karena zat tersebut telah habis terlebih dahulu selagi zat yang lain masih ada, padahal keberadaannya sangat diperlukan untuk reaksi selanjutnya (menghasilkan produk). Jadi, pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis terlebih dahulu (pertama kali).

Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah mol setiap pereaksi masing-masing dengan koefisien reaksinya (= koefisien reaksi, Q).  Tentu saja dari reaksi yang sudah setara.  Pereaksi dengan koefisien reaksi terkecil merupakan pereaksi pembatas. Dengan demikian kalau tersedia beberapa zat pereaksi dengan jumlahnya masing-masing, kita dapat meramalkan zat pereaksi apa yang nantinya habis terlebih dahulu atau zat apa yang tersisa.
Misalkan:
X+2Y→XY2
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X membutuhkan 2 mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X direaksikan dengan 4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas.


VIII.                        KESIMPULAN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa:

·         Pereaksi (reaktan) pembatas adalah pereaksi yang benar-benar habis digunakan selama reaksi kimia.

·         Pereaksi yang berlebih adalah reaktan yang tidak sepenuhnya habis digunakan selama reaksi kimia, dengan kata lain ada beberapa dari reaktan yang tersisa setelah reaksi. 

Berikut cara menentukan pereaksi pembatas:

·         Persamaan kimia yang terjadi telah disetarakan, jika belum harus disetarakan terlebih dahulu.

·         Ditentukan jumlah MOL masing-masing pereaksi dari MASSA pereaksi.

·         Jumlah MOL masing-masing pereaksi yang telah ditentukan dibagi dengan KOEFISIENNYA.

·         Harga hasil bagi yang lebih kecil merupakan pereaksi pembatas.

·         Jika hasil bagi sama, maka kedua pereaksi habis bereaksi.

    IX.                        DAFTAR PUSTAKA



Ø  http://juststoryme.blogspot.co.id/p/blog-page_20.html
 

 



LAMPIRAN GAMBAR KERJA

1.  Alat disusun seperti gambar dan       3. HCL yang sudah diambil dimasukkan
dimasukkan Pita Magnesium.                                             Ke dalam baskom

                                                                                                                     
                       












2. Diambil HCL dengan pipet              4. Amati larutan yang timbul di gelas
                volume.                                                                                       ukur