Minggu, 26 November 2017

LAPORAN PEMBUATAN MAYONAISE

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA
                    I.            Percobaan
Pembuatan Mayonaise

                  II.            Tujuan
1.   Dapat mengidentifikasi bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhan
2.   Dapat memahami proses pengemulsian
3.   Dapat menghitung dan menyiapkan kebutuhan bahan berdasarkan resep
4.   Dapat menyiapkan dan mengoperasikan peralatan
5.   Dapat membuat mayonaise dengan baik

                III.            Landasan Teori
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudsah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur terdiri dari 13% protein, 12% lemak, vitamin dan mineral. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit kalsium dari vitamin B kompleks 50% protein dan semua lemak yang tedapat pada kuning telur. Puti telur yang jumlah nya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Telur dapat dibuat produk olahan agar meningkatkan daya jual. Contoh dari produk olahan telur adalah mayoniase.
Mayonaise mmerupakan emulsi minyak nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin (semacam lemak) dari kuning telur. Rasa minyak nabati dalam mayonaise tidak terasa meskipun mayonaise terbuat dari sebagian besar minyak nabati. Hal ini dikarenakan setiap molekul minyak dikelilingi oleh mikromolekul dari larutan asam. Prinsipnya bukan mengemulsikan sejumla larutan asam kedalam minyak yang banyak melainkan mengemulsikan sejumlah besar minyak dalam sebagian kecil laarutan asam.
Di amerika utara mayonaise digunakan sebagai olesan sendwhich, saus untuk frenchfrise di eropa. Diprancis mempunyai fungsi sebagai saus makan telur rebus atau hidangan ayam dingin, sedangkan dijepang digunakan saus berbagai macam makanan. Seperti okonomiyaki, yakisoba, takoyaki, ebifurai, dan pizza. Mayonaqise juga diartikan sebagai salah satu saus dalam masakan prancis sehingga mayonaise dapat dijadikan berbagai bahan dasar untuk membuat beraneka ragam saus dingin dan dressig. Mayonaise telah meluas diberbagai negara termasuk pula di indonesia.

                IV.            Alat dan Bahan


A.      Alat
1.      Neraca
2.      Baskom
3.      Sendok makan
4.      Mixer
5.      Buret
6.      Gelas beker
7.      Hot plate
B.      Bahan
1.      3 kuning telur
2.      360 ml minyak sayur
3.      Gula secukupnya
4.      Cuka/air jeruk
5.      Garam secukupnya
6.      Lada/merica bubuk
7.      Air panas



                  V.            Cara Kerja
1.      Dimasukkan 3 butir kuning telur, lada, garam, gula kedalam baskom.
2.      Diaduk dengan mixer dengan kecepatan rendah dan konstan sampai semua bahan tercampur.
3.      Ditambahkan minyak sayur setetes demi setetes minyak sayur (dengan menggunakan buret agar lebih mudah) kedalam adonan sambil terus dimixer.
4.      Mixing dilakukan hingga adonan mengental dan warna adonan menjadi putih kekuningan.
5.      Ketika minyak sayur sudah akan habis dan adonan masih kental dapat ditambahkan air panas yang dicampur dengan perasan jeruk yang dipanaskan menggunakan hot plate lalu air tersebut dimasukkan kedalam adonan dan dimixing hingga adonan tidak terlalu kental.
6.      Ditambahkan cuka agar rasa masam mayonnaise terbentuk lalu dimixing hingga menjadi lembut.
7.      Mayonnaise sudah siap disajikan.

                VI.            Data Hasil Percobaan
No
SIFAT PRODUK
HASIL PENGAMATAN
1.
Warna
Putih Kekuningan
2.
Kekentalan
Kental
3.
Kehalusan
Lembut
4.
Kekompakan
Merata

PERHITUNGAN BEP (BREAK EVENT POINT)
1)      Harga
·         Mixer              Rp.  2000
·         Baskom                       Rp. 100
·         Sendok             Rp. 100
·         Hot Plate         Rp. 1000
·         Statif & Klem   Rp. 500
·         Gelas ukur       Rp. 100
·         Buret               Rp. 200
+
                        Total :              Rp. 4000/jam
                                                Rp. 40.000/jam


2)      Harga Variabel (tidak tetap)
·         3 kuning telur  Rp. 3500         
·         Lada bubuk      Rp. 500
·         Minyak goreng            Rp. 6500
·         Gula                 Rp. 500
·         Garam             Rp. 500
·         Cuka                Rp. 100
·         Air panas         Rp. 100
+
Total :              Rp. 12.100/jam
                                    Rp. 121.000/hari

A)     Biaya Tetap
= Rp 4000/jam
            = Rp 40.000/hari
= Rp 1.200.000/bulan

B)     Biaya tidak Tetap
= Rp 12.100
= Rp 121. 000
= Rp 3.630.000/bulan

C)     Biaya Tenaga : Rp. 1.600.000/orang

D)     Sewa Tempat : Rp. 2.600.000/bulan

Ø  Biaya produksi                        : Rp.  7.830.000
Ø  Hasil Produksi             : Rp. 120 gram/jam
: 120 * 10 jam
@ 10 gram                  : 120 unit/hari
                                    : 3600 unit/bulan
Ø  Harga mayonaise        : @Rp. 5.000
Ø  Keuntungan                 : (Rp. 5.000 x 3600)-(Rp. 7.830.000)
: Rp. 10.170.000
v BEP Produksi                       : Biaya Produksi          =          Rp. 7.830.000
 Harga Produksi                      Rp. 5.000
= 1566 unit/bulan

v BEP Harga                          : Biaya Produksi          =          Rp. 7.830.000
  Hasil Produksi                       3600 unit/bulan
                                    =


              VII.            PEMBAHASAN
                                    Mayonnaise hasil praktikum berwarna kuning cerah, aromanya agak asam, memiliki tekstur yang halus dan kental. pH mayonnaise hasil praktikum sebesar 4,9 dan memiliki rasa yang manis. Mayonnaise komersial berwarna putih, aromanya agak asam, memiliki tekstur yang halus dan agak kental. pH mayonnaise komersial sebesar 4,5 dan memiliki rasa yang gurih.
pH mayonnaise hasil praktikum sebesar 4,9 sehingga bersifat asam. Sifat asam ini sesuai pendapat Wenfuu (2011) bahwa mayonnaise biasanya sudah bersifat asam (pH dibawah 4, Salmonella hiduppada pH 4-9). Mayonnaise ditambahkan asam asetat sebagai cuka. Asam asetat pada mayonnaise akan membunuh Salmonella. Mayonnaise disukai oleh konsumen karena rasanya yang khas. Mayonnaise terdapat rasa asam yang dikarenakan oleh penambahan cuka, rasa manis yang dihasilkan oleh gula, asin yang terdapat pada garam, memiliki rasa sedikit pedas dan sedikit menyengat di lidah dan langit – langit mulut akibat adanya mustard dalam mayonnaise tersebut (Bambang,2000).
Mayonaise hasil praktikum tidak sesuai dengan mayonnaise komersial, hal ini disebabkan karena kesalahan pengukuran bahan – bahan untuk membuat mayonaise. Komposisinya menjadi tidak seimbang dan hasilnyapun jauh dari mayonnaise yang komersial. Rasa manis pada mayonnaise hasil praktikum disebabkan karena penambahan gula yang terlalu banyak, sedangkan warna kuning cerah disebabkan karena pengocokan saat proses pembuatan kurang sempurna.

       VIII.            KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
a.    Mayonnaise merupakan emulsi minyak nabati  dalam asam yang distabilkan oleh lesitin (semacamlemak) dari kuning telur.
b.    Hasil uji organoleptik pada mayonnaise hasil praktikum tersebut adalah warna kuning cerah, aroma agak asam, tekstur halus, rasa suka, flavor suka, dan kesukaan keseluruhan suka.
c.    Faktor penyebab perbedaan mayonnaise hasil praktikum dengan mayonnaise komersial dikarenakan kesalahan pengukuran bahan – bahan untuk membuat mayonnaise.

             IX.            DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar