LAPORAN
RESMI
OPERASI TEKNIK KIMIA
PEMBUATAN
MINYAK KEMIRI
DISUSUN OLEH
YOGA
BEKTI SUSANTO
29/XI
KI B
SMK NEGERI 2 DEPOK
KIMIA INDUSTRI
2017/2018
LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
OPERASI
TEKNIK KIMIA
I.
Percobaan
Pembuatan Minyak Kemiri
II.
Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui cara pembuatan minyak kemiri dalam skala
laboratorium
2. Siswa dapat membuat minyak kemiri dengan metode ekstraksi
III.
Landasan Teori
a. Kemiri
Kemiri
(Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan
sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengansingkong dan
termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam perdagangan antarnegara dikenal
sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya
disebut sebagaivarnish tree atau kukui nut tree. Minyak yang
diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk digunakan sebagai bahan
campuran cat dan dikenal sebagai tung oil. Minyak lemak ialah
sejenis minyak lemak yang terbuat dari tumbuhan. Digunakan dalam makanan dan
untuk memasak. Beberapa minyak lemak yang biasa digunakan ialah minyak kelapa
sawit Afrika, jagung, zaitun, minyak lobak, kedelai, kemiri, dan bunga
matahari.
Untuk
memperoleh atau mengisolasi lipida ( minyak lemak, lemak, dan malam /
lilin ) ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu : Pengepresan, penggunaan
pelarut, dan penggunaan panas. Untuk isolasi minyak lemak dapat dilakukan
dengan cara penggunaan pelarut dan penggunaan panas.
Minyak
kemiri merupakan minyak lemak yang memiliki banyak manfaat, baik dalambidang
kesehatan maupun kosmetik dan industri. Selain itu, kemiri merupakan tanaman asli
Indonesia dan banyak dijumpai di daerah – daerah di Indonesia. Dalam satu kali
penanaman kemiri, masing – masing pohon akan menghasilkan sekitar 30 – 80 kg
kacang kemiri, dan sekitar 15 – 20 % dari berat tersebut merupakan jumlah
minyak kemiri yang dapat dihasilkan. Minyak kemiri dapat dijadikan alternatif
bahan bakar, dan digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit.
b. Kandungan
Kimia
Daging
biji, daun dan akar Aleurites
moluccana mengandung
saponin, flavonoida dan
polifenol,
di samping itu daging bijinya mengandung minyak lemak. (Anonimb, 1997). Pada
korteksnya
mengandung tannin (Anonima, 1997).
c. Kegunaan dan Khasiat
Daging bijinya bersifat
laksatif. Di Ambon korteksnya digunakan sebagai anti tumor (Harini, 2000), di
Jawa digunakan sebagai obat diare, sariawan dan desentri, di Sumatera daunnya
digunakan untuk obat sakit kepala dan gonnorhea. (Anonima, 1997). Minyak kemiri
dibuktikan berkhasiat sebagai obat penumbuh rambut (Julaiha, 2003).
d. Sifat kimia fisika
Minyak Kemiri
Asam lemak
|
Jumlah (%)
|
Asam lemak jenuh
Asam palmitat
Asam stearat
Asam lemak tak jenuh
Asam oleat
Asam linoleat
Asam linolenat
|
-
55
6.7
-
10.5
48.5
28.5
|
e. Ekstraksi Soxhletasi
Ekstraksi adalah suatu
proses pemisahan substansi dari campurannya atau zat pemegangnya, dengan
menggunakan suatu pelarut yang sesuai. Ekstraksi padat –cair merupakan
proses yang paling banyak ditemui di dalam usaha mengisolir substansi
berkhasiat yang terkandung di dalam bahan yang berasal dari alam. Sifat – sifat
bahan alam tersebut merupakan factor yang berperan sangat penting terhadap
sempurnanya atau mudahnya ekstraksi tersebut berlangsung.
Soxhletasi merupakan ekstraksi padat – cair yang berkesinambungan.
Ekstraksi ini biasanya dilakukan dengan suatu alat yang dinamakan Soxhlet .(Gugule,2005)
Ekstraksi padat cair atau
leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam
pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen
terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan
kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan
dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan
apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan
pada padatan yang larut karena efektivitasnya. (Lucas, Howard J, David
Pressman. Principles and Practice In Organic Chemistry)
IV.
Alat Dan Bahan
A.
Alat
1.
Labu alas bundar
2.
Heating mantle
3.
1 set alat distilasi
4.
Selang
5.
Soxhlet
6.
Ernmeyer
7.
Reflux
8.
Thermometer
9.
Statif dan klem
10.
Gelas beker
11.
Kertas saring
12.
Dudukan
B.
Bahan
1. Biji kemiri
2. N-heksan
3. Batu didih
V.
Cara Kerja
1.
Alat dan bahan disiapkan
2.
Kemiri yang di iris tipis ditimbang ± 100 gr, kemudian
dibungkus menggunakan kertas saring secara memanjang
3.
Bungkusan biji kemiridimasukan kedalam soxlhet
kemudian 1 set alat ekstraksi dipasang dan ditambhakan n-heksan
4.
Kemudian dipanaskan pada suhu max heating mantle
5.
Waktu dicatat saat mengalami penurunan, setelah 2 jam
akan menghasilkan cairan yang bewarna kekuningan
6.
Cairan terseut dimasukan dalam labu kemudian dipasang
1 set alat distilasi, dan ditambahkan juga batu didih
7.
Kemudian dipanaskan dengan suhu max kurang lebih
suhunya sampai 700 C sehingga
keluar n-heksan sedikit demi sedikit
8.
Setelah 70 , dan minyak dirasa sudah kental
dan murni, hot plate dimatikan dan minyak dipindah dalam gelas beker
9.
Kemudian dimasukan kedalam oven bersuhu 1000 c
supaya lebih murni
10.
Minyak kemiri sudah siap untuk digunakan
VI.
Data Hasil Percobaan
a.
Pada proses Ekstraksi, dihasilkan :
1.
Warna cenderung kuning jernih tidak
pekat.
2.
Baunya cenderung pada bau n-heksan
karena pencampuran bahan n- heksan dengan kemiri.
3.
Teksturnya encer bercampur dengan
minyak.
b.
Setelah proses destilasi, dihasilkan :
1.
Minyak kemiri bewarna kuning
keemasan.
2.
Bau lebih cenderung kepada buah
kemiri.
3.
Minyak yang dihasilkan ±40 ml.
I.
Analisis Data Percobaan
V= 40 ml
ρ = 0,93 gr/ml
massa kemiri = 37,2 gr
Massa umpan (F) = 96 gr
Massa minyak kemiri (mk) =
37,2 gr
1.
Massa rafrinat = F – mk
= 96
– 37,2
= 58,8 gr
2.
Massa minyak yang terbawa bersama rafrinat
= Xf . F – mk
= 0,66 . 96 – 37,2
= 26,16 gr
3.
Rendemen produksi minyak kemiri
= (mk ÷ Xf . F) x 100%
= (37,2 ÷ 0,66 . 96) x 100%
= 58,712%
4.
Rendemen produksi minyak kemiri terhadap massa umpan
= (mk ÷ F) x 100%
= (37,2 ÷ 96) x 100%
= (0,3875 x 100%)
= 38,75%
5.
Persen mk dalam Rafrinat
= (Xf . F – mk ÷ F – mk) x 100%
= (0,66 . 96 – 37,2 ÷ 96 – 37,2) x
100%
= (63,36 – 37,2 ÷ 96 – 37,2) x 100%
= (26,16 ÷ 58,8) x 100%
= 44,49%
I.
Pembahasan
Dari percobaan pembuatan minyak kemiri
telah dilakukan bahwa minyak kemiri dapat diperoleh dengan cara mengekstraksi
biji kemiri yang telah dihaluskan metode soxhlet. Kemiri adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan
sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Kemiri dipercaya juga sebagai pelebat
rambut. Biji kemiri yang akan diekstrak harus digerus dahulu sampai halus
karena untuk mempermudah minyak nabati yang ada di dalam biji kemiri terekstrak
oleh pelarut yang digunakan.
Dalam
praktikum ini menggunakan pelarut yaitu N-Heksana. Menggunakan pelarut tersebut
karena N-Heksana memiliki tingkat kepolaran yang relatif sama dengan minyak
yang akan diekstrak yaitu sama-sama merupakan senyawa non polar.
Setelah
dilakukan ekstraksi dilanjutkan dengan proses pemisahan pelarut dari minyak
dengan cara destilasi, dimana pelarutnya akan menguap terlebih dahulu karena
memiliki titik didih yang lebih rendah.
II.
Kesimpulan
Dari
praktikum ini dapat disimpulkan bahwa hasil dari praktikum ini dapat dikatakan
cukup baik, karena dari segi warna, tekstur, dan bau sudah memperlihatkan
minyak kemiri dengan kualitas yang baik.
III.
Daftar Pustaka
2.
http//faridaudughdamen.blogspot.co.id/2013/04/ekstraksi-garcinia-mangostana-dengan.html
Mengetahui Yogyakarta,
23 Januari 2018
Pembimbing Praktikan
Surip, M Pd Yoga Bekti
Susanto
NIP 1966081190011001 29/XI KI B